Latar Belakang

Wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri atas 130 pulau baik pulau besar maupun pulau kecil. Gugusan Kepulauan tersebut sebagian dihuni penduduk, sebagian lagi adalah pulau yang tidak berpenghuni. Pulau-pulau berpenghuni antara lain Pulau Pasi Tanete, Pulau Pasi Gusung, Bahuluang, Tambolongang, Polassi, Jampea, Lambego, Bonerate, Pasi Tallu, Kakabia, Jinato, Kayuadi, Rajuni, Rajuni Bakka, Rajuni Ki'di, Kalaotoa, Latondu, Pulo Madu dan lain-lain. Jumlah keseluruhan pulau berpenghuni 26 buah. Pada Kabupaten Kepulauan Selayar terdapat kawasan pelestarian alam berupa Gugusan Atol Taka Bonerate yang berstatus sebagai kawasan Taman Nasional Taka Bonerate. Taman Nasionai Taka Bonerate merupakan salah satu Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Kawasan Taman Nasional Taka Bonerate merupakan salah satu kawasan perairan dengan ciri khas karang atol dengan luas mencapai kurang lebih 220.000 Ha.

Status kawasan Taman Nasional Taka Bonerate pada awalnya merupakan cagar alam berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 100/Kpts-II/1989. Kemudian ditunjuk menjadi Taman Nasional berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 280/KPTS-II/1992, tanggal 26 Februari 1992 dan ditetapkan dengan SK Menteri Kehutanan No. 92/KPTS-II/2001, tanggal 15 Maret 2001 dengan luas kawasan 530.765 ha.
Potensi Sumberdaya Alam terbesar Kepulauan Selayar adalah sektor perikanan dan kelautan. Pada kenyataannya potensi sumberdaya alam yang dimiliki Kabupaten Kepulauan Selayar saat ini, belum terdata secara komprehensif, baik yang sudah diketahui keberadaannya, maupun potensi yang belum terdata. Mengingat potensi sumberdaya alam merupakan modal dasar pembangunan, maka keberadaan data yang memberikan informasi mengenai keluasan dan penyebaran potensi sumberdaya alam keseluruhan menjadi sebuah keniscayaan.
Memperhatikan Visi dan Misi Kabupaten Kepulauan Selayar dalam pembangunannya yakni menjadikan Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai Kabupaten Maritim yang maju, mandiri dan berkelanjutan. Salah satu satu misinya adalah optimalkan pengelolaan sumberdaya alam khususnya perikanan, pengelolaan lingkungan hidup yang lestari. Maka konsep pengembangan Cagar Biosfer Taka Bonerate-Kepulauan Selayar sejalan dengan pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar. Beberapa aspek penting dalam pengembangannya yang bisa sinergis dan semakin cepat terwujud dengan Cagar Biosfer Taka Bonerate-Kepulauan Selayar adalah Optimalisasi pengelolaan SDA Perikanan, pengembangan sektor pariwisata dan laboratorium kelautan yang mendukung terwujudnya kelestarian fungsi lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Pemanfaatan potensi sumberdaya alam tersebut sejatinya memperhatikan aspek keseimbangan antara eksploitasi untuk memperoleh manfaat ekonomi dan pelestarian untuk memperoleh manfaat fungsi dan jasa lingkungannya sebagai penyangga kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kebijakan pemerintah pada masa lalu yang lebih menekankan pada eksploitasi sumberdaya alam yang ada di darat, seperti hutan dan potensi tambang, telah berdampak terhadap eksistensi fungsi lingkungan hidup. Berbagai kasus yang telah menimpa baik dalam skala nasional, regional maupun lokal cukuo memberikan bukti kepada bahwa telah terjadi kesalahan kebijakan dalam mengeksploitasi potensi sumberdaya alam yang ada pada masa lalu. Demikian pula pada wilayah laut, eksploitasi potensi sumberdaya kelautan dan perikanan dengan menggunakan peralatan yang tidak ramah lingkungan, telah merusak ekosistem laut terutama ekoslstem terumbu karang. Berbagai tekanan yang dialami oleh laut menyebabkan terjadinya berbagai fenomena alam yang berdampak pada ekosistem terumbu karang, diantaranya peristiwa "bleaching” yang terjadi secara periodik daiam satu kurun waktu dan kenaikan muka laut akibat perubahan suhu, terjadinya peningkatan keasaman laut, dan pertumbuhan penduduk. Selain itu adanya ancaman kerusakan ekosistem laut juga disebabkan oleh aktiftas manusia berupa pemanfaatan sumberdaya alam dengan cara yang tidak ramah lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar